Jumat, 19 Mei 2017

Review Mouse Logitech G102 Prodigy


Dari jajaran Prodigy series yang diluncurkan Logitech, terdapat satu produk yang menyasar pada pasar entry level yaitu mouse Logitech G102 Prodigy. Desain dasar mouse ini mengikuti dari seri G1 klasik, dilengkapi dengan beberapa fitur dan penyesuaian yang mudah digunakan. Tidak hanya ada peningkatan kinerja, namun Logitech juga memastikan bahwa mouse gaming entry level mereka yang satu ini terbungkus dalam hal tampilan dan desain.


Paket penjualannya sendiri terbilang simpel dan minimalis, hanya ada unit mouse dan user documentation. Tidak seperti produk mouse gaming Logitech lainnya yang membungkus mouse dengan plastik di dalam kotaknya, G102 menggunakan kardus berwarna coklat di dalam kotak bertema biru hitam khas Logitech. Cukup wajar untuk  mouse gaming  dengan harga terjangkau yaitu sekitar Rp. 350.000,-


Tampilan dan desain mouse Logitech G102 Prodigy terbilang sederhana dengan bahan plastik berwarna hitam matte di seluruh bagian tubuhnya. Meskipun begitu, mouse ini tetap tampil cantik dengan sentuhan pencahayaan berwarna RGB pada logo G dan strip LED di sisi belakangnya. Meski berbentuk simetris, G102 tidak bisa sepenuhnya disebut ambidextrous karena terdapat dua tombol di sisi kiri mouse. Tidak lupa ada satu tombol kecil di tengah mouse untuk mengatur DPI secara instan. Total ada 6 tombol yang terdapat pada G102, termasuk klik kiri dan kanan, serta scroll wheel berbahan karet yang bisa di klik. Tampilannya dirancang untuk pengguna dengan tangan berukuran kecil hingga sedang dengan grip claw atau fingertip. Untuk ukuran fisiknya, G102 memiliki dimensi 116,6 mm x 62,15 mm x 38,2 mm dengan bobot 85 gram, terbilang cukup ringan untuk ukuran mouse gaming.

Berikut ini spesifikasi resmi yang di sematkan pada Mouse Logitech G102 Prodigy:

Tracking
Resolution: 200 –  6,000 dpi
Max. acceleration: >25G*
Max. speed: >200 ips*
*Tested on Logitech G240 Gaming Mouse Pad

Responsiveness
USB data format: 16 bits/axis
USB report rate: 1000 Hz (1ms)
Microprocessor: 32-bit ARM

Glide
Dynamic coefficient of friction:* 0.1 μ (k)*
Static coefficient of friction:* 0.16 μ (s)*
*Tested on wood-veneer desktop

Durability
Buttons (Left / Right): 10 million clicks
Feet: 250 kilometers

Physical specifications
Height: 116.6 mm
Width: 62.15 mm
Depth: 38.2 mm
Weight: 85 g mouse only
Cable Length: 2 m



Logitech G102 Prodigy menggunakan sensor optical dengan tingkat keterbacaan 200 - 6000 DPI. Tingkat keterbacaan ini dapat diatur ke dalam lima stop yang dapat diakses menggunakan tombol DPI. Tidak hanya itu, masing-masing stop ini juga dapat diatur secara spesifik menggunakan Logitech Gaming Software. Mouse ini juga memiliki memory on-board, yang dapat mengingat pengaturan tertentu meski sedang terhubung dengan komputer yang berbeda.


Kita masuk ke dalam pengujian setelah penggunaan selama beberapa hari. Hal yang paling mencolok tentu saja keberadaan Led RGB yang membuat mouse ini terlihat cantik. Bentuknya yang sangat sederhana dan bobotnya yang ringan, mungkin akan sangat disukai oleh sebagian orang yang terbiasa dengan mouse kantoran yang memang biasanya lebih ringan. Sebagian lainnya bagi gamers yang sudah terbiasa dengan mouse gaming dengan desain yang lebih ergonomis atau bobotnya yang lebih berat mungkin akan merasakan sesuatu yang kurang saat menggunakan mouse ini, tergantung impressi masing-masing orang. Absennya keberadaan rubber berbahan karet pada kedua sisinya akan mengurangi cengkraman ketika tangan berkeringat. Untuk tombol di sisi kiri bagian belakang agak sulit untuk diakses karena posisinya terasa sedikit terlalu belakang. Klik kiri dan kanannya terasa soft dan sedikit tactile. Cocok sekali digunakan memainkan game MOBA seperti Dota 2 yang lebih intens klik kanannya. Melakukan tapping di game FPS seperti CS:GO juga terasa lebih enteng. Untuk urusan sensor sebenarnya Logitech G102 Prodigy cukup bagus. Penggunaan pada DPI rendah memberikan hasil yang akurat dan responsif berkat Lift of Distancenya yang hanya 1.2mm. Hanya saja karena bobot yang ringan dari mouse ini membuatnya kurang presisi ketika mengarahkan crosshair pada game bergenre FPS. Untuk penggunaan pada DPI tinggi dengan setting polling rate 1000Hz, performa sensor terasa menjadi kurang stabil.


Beralih ke software yang bisa kita unduh di situs resminya. Melalui Logitech Gaming Software kita bisa mengatur beberapa setting dan fitur yang dimiliki mouse ini. Seperti mengcostum beberapa fungsi tombol, tingkatan DPI, polling rate, dan tentu saja efek Led RGB. Kita dapat memilih hingga 16.8 juta warna Led yang ingin ditampilkan pada mouse ini, tetapi hanya ada tiga pilihan effect pencahayaan yang bisa dipilih. Terbilang cukup minim jika dibandingkan dengan merk kompetitor yang memiliki ragam effect pencahayaan. Terakhir, tidak adanya setting Surface Tuning untuk menyesuaikan jenis mouse pad yang kita gunakan, seperti pada produk Logitech kelas atas.


Logitech G102 Prodigy menawarkan sesuatu yang jarang ditemukan pada mouse gaming di kelas harga yang sama. Sebuah mouse gaming yang terhitung menggoda dengan desain klasik ditambah kombinasi Led RGB, mampu menghasilkan efek yang cantik. Meskipun pada DPI tinggi dan polling rate maksimal kemampuan sensor terasa tidak stabil tetapi performa yang ditawarkan terbilang cukup mumpuni untuk menemani berbagai aktivitas gaming. Tak ketinggalan pula dukungan perangkat lunak yang mampu memaksimalkan potensi mouse ini. Berbagai kekurangan pada Logitech G102 Prodigy menjadi suatu hal yang dapat dimaklumi, mengingat mouse ini menyasar pasar gamers dengan budget terbatas namun memiliki fitur yang tidak kalah dengan mouse kelas atas.

+ Harga terjangkau
+ Performa yang memuaskan untuk kelas harganya
+ Led RGB

- Build quality terasa kosong di beberapa bagian
- Ringan
- Pengaturan perangkat lunak terbatas


1 komentar:

Review Keyboard Corsair K70 Lux

Dari sekian banyak varian K70 yang diluncurkan Corsair, kali ini kita kedatangan varian K70 lainnya dengan embel-embel Lux dibelakang...