Minggu, 21 Mei 2017

Review Mouse Logitech G403 Prodigy Wireless


Sekian lama nge-game baru ini punya mouse di harga 1 jutaan lebih, harga yang menurut saya sendiri tergolong cukup tinggi untuk sebuah mouse. Lalu apa istimewanya mouse ini?

Siapa yang tidak kenal produsen hardware input yang satu ini. Logitech kembali melengkapi jajaran G Series nya dengan mengeluarkan mouse gaming G403 Prodigy. Mouse ini hadir dengan dua varian, wired dan wireless. Varian wireless ini lah yang akan kita bahas pada artikel ini.

G403 Prodigy Wireless ini datang dengan packaging khas Logitech G Series pada umumnya yang bertema biru hitam. Setelah membuka kotak, kita akan disuguhkan plastik putih transparan yang membungkus unit mouse dan alasnya yang berwarna biru layaknya produk G series lainnya. Paket kemasan yang demikian ini membuatnya tetap aman jika akan dikirim-kirim. Isi dari paket penjualannya tentu saja ada satu unit mouse dengan baterai yang sudah tertanam di dalamnya, sebuah kabel usb dan charging, sebuah Dongle Wireless USB adapter, pemberat mouse seberat 10 gram, dan beberapa user documentation.


Sekilas Mouse Logitech G403 Prodigy memang  tidak terlihat mencolok seperti layaknya desain sebagian besar mouse gaming saat ini.  Mengusung bentuk elegan dibalut dengan warna hitam matte yang membungkus keseluruhan mouse, kita tidak akan menemukan sisi kosmetik yang berlebihan. Led RGB hanya menyinari sebuah logo G berukuran sedang di bagian belakang dan bagian scroll wheel. Berbahan plastik solid tidak membuat mouse ini terasa kosong, dengan bahan karet disematkan di kedua sisi. Selain klik kiri dan kanan yang tentu saja jadi standar bersama dengan scroll wheel, mouse ini menawarkan satu tombol kecil di tengah untuk mengatur dpi mouse secara instan. Dua ekstra tombol disematkan di bagian kiri dengan fungsi standar Forward-Back sebagai default, namun akan bisa diubah dengan menggunakan perangkat lunak yang bisa diunduh. Serta satu buah switch on/off pada bagian bawah mouse.


Kabel USB yang disertakan pada mouse ini selain berfungsi untuk mencharging mouse juga bisa digunakan untuk berganti mode ke wired, dan juga bisa digunakan sebagai extender kabel untuk dongle Wireless USB adapter. Dan yaa kabel USB ini sudah braided dan sedikit agak kaku.


Sedangkan pemberat 10 gram dapat dengan mudah di lepas pasang pada bagian bawah mouse yang menggunakan sistem magnet sehingga menambah sisi kepraktisan pada mouse ini. Untuk berat sendiri Logitech G403 Prodigy Wireless memiliki berat 107 gram tanpa pemberat.

Lalu, performa seperti apa yang disuntikkan Logitech di dalamnya? Berikut adalah spesifikasi resmi yang ia usung:

Connection Type: Wireless
USB Protocol: USB 2.0
DPI (Min/Max): 200-12,000
USB Report Rate: 1ms
Sensor: PMW3366
Indicator Lights (LED): Yes, RGB
Buttons: 6
Other Features: Onboard memory, single removable weight
Physical specifications
Height: 124 mm
Width: 68 mm
Depth: 43 mm
Weight: 107.2 g mouse only
Cable Length (Power/Charging): 1.83 M

Mouse G403 Prodigy Wireless ini menggunakan sensor Pixart PMW3366, sensor yang juga digunakan pada Mouse Logitech G900 Chaos Spectrum, mouse dengan kasta tertinggi pada varian G Series lainnya. Teknologi wirelessnya yang digunakan pun sama dengan milik G900 yang kecepatannya mencapai 2.4GHz dengan 1ms report rate menurut situsnya. Mouse ini mendukung DPI 200 hingga DPI 12.000 yang dapat diatur sesuka hati dengan menggunakan Logitech Gaming Software. Tidak lupa mouse ini juga dilengkapi dengan onboard memory.


Setelah menggunakan beberapa minggu, mouse ini lebih enak digunakan dengan grip claw daripada palm. Butuh sedikit kebiasaan pada mouse ini untuk menggunakannya dengan grip palm. Pada klik kiri dan kanannya terasa empuk dan soft mungkin lebih soft daripada G502. Tidak ada lag input di penggunaan mode wireless, hampir sama ketika kita menggunakan mouse wired. Untuk tombol DPI nya sendiri agak kesulitan mengakses karena penempatannya yang agak sedikit dalam dari permukaan mouse tapi sisi baiknya tombol tersebut jadi tidak mudah tertekan secara tidak sengaja ketika sedang intens bermain game. Tombol makro yang berada di sebelah kiri mouse ini punya penempatan yang cukup nyaman, tidak mudah tertekan secara tidak sengaja tapi juga masih cukup nyaman untuk mengaksesnya, walaupun jumlahnya di rasa sedikit untuk kelas harganya. Scroll wheel nya yang terbuat dari bahan karet tidak menimbulkan bunyi berisik walaupun tanpa fitur free scroll seperti G502. Klik kiri dan kanan yang empuk membuatnya nyaman untuk melakukan creeping di game DOTA 2. Kemampuan sensor yang akurat dan responsif, sangat membantu sekali dalam penempatan crosshair di game-game bergenre FPS seperti CSGO. Respon menembak pun lebih cepat berkat click latencynya yang kecil.

Dengan berat 107 gram mouse ini tidak terasa terlalu berat atau pun terlalu ringan, cukup nyaman digunakan untuk waktu yang lama tanpa membuat tangan merasa pegal. Akan terasa sedikit berbeda jika ditambahkan pemberat ke dalam mouse ini. Ketika diangkat mouse terasa lebih berat dibelakang tetapi masih dalam batas yang toleran tidak sampai pada tahap yang mengganggu, tergantung impressi masing-masing orang. 


Untuk urusan baterai jika digunakan terus-menerus, mouse ini akan bertahan 22 jam lebih dengan led menyala, dan 33 jam lebih dengan led mati. Jika tidak ada aktifitas apa-apa pada mouse selama 15 menit, maka mouse akan masuk ke mode sleep yang tentu saja akan menambah daya tahan baterai.

Software pendukung dapat kita unduh dari situs officialnya. Selain bisa mengatur fungsi makro dan Led RGB kita bisa mengatur hingga 5 tingkatan DPI. Tidak hanya itu, dari software tersebut kita bisa mengatur fungsi makro, menyesuaikan jenis mousepad yang kita gunakan, dan masih banyak fitur lainnya.


Berada di harga Rp. 1.300.000,- G403 Prodigy Wireless ini menawarkan performa gaming mouse yang memuaskan dengan menggunakan sensor Pixart PMW3366 sama seperti yang digunakan pada G900 Chaos Spectrum. Led RGBnya sendiri tidak terlalu menonjol ini dikarenakan desain dasar pada G403 memang di buat seelegan dan lebih mementingkan kenyamanan. Walaupun berbahan dasar plastik tidak lantas mouse ini terasa kosong tapi tetap solid. That’s my favourite mice.

+ Build quality bagus
+ Performa sensor memuaskan
+ Led RGB
+ Klik super empuk
+ Dukungan perangkat lunak lengkap

- Mahal
- Tidak ada weight manajemen seperti G502

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Keyboard Corsair K70 Lux

Dari sekian banyak varian K70 yang diluncurkan Corsair, kali ini kita kedatangan varian K70 lainnya dengan embel-embel Lux dibelakang...